Menyalakan Semangat Pancawaluya melalui 9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat

Menuju Sekolah Sehat, Religius, dan Peduli Lingkungan


CIGALONTANG – Dalam upaya membentuk generasi muda yang berkarakter kuat, cerdas, dan berwawasan lingkungan, SMAN 1 Cigalontang terus melangkah pasti melalui program Anugerah Gapura Pancawaluya 2025.


Sekolah ini telah mengintegrasikan
9 Langkah Pembangunan Pendidikan Jawa Barat ke dalam kegiatan nyata yang melibatkan seluruh warga sekolah, dengan semangat nilai luhur Pancawaluya: Cageur, Bageur, Bener, Pinter, dan Singer.

Dengan tema besar “Sekolah Sehat dan Peduli Lingkungan,” berbagai program unggulan telah dijalankan sebagai bentuk transformasi budaya sekolah yang berpihak pada karakter dan keberlanjutan.

💡 1. Resik Nanjeur: Bersih Lingkungan, Bersih Hati

Program Resik Nanjeur, SMANRICI Cageur menjadi langkah nyata dalam menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa. Melalui kegiatan Jumat Bersih, pengelolaan sampah, dan penghijauan, siswa terbiasa menjaga kebersihan kelas serta menanam tanaman hias di sekitar sekolah.
Kini, lingkungan SMAN 1 Cigalontang tampak lebih hijau dan nyaman, sementara budaya
“malu membuang sampah sembarangan” telah tumbuh menjadi kebiasaan positif sehari-hari.

🎓 2. Kombel Pelita Guru: Guru Berkembang, Murid Gemilang

Program Kombel Pelita Guru menjadi bukti nyata bahwa transformasi pendidikan dimulai dari guru.
Sebagai
komunitas belajar guru, PELITA GURU menjadi ruang kolaboratif bagi para pendidik untuk berbagi praktik baik, refleksi pembelajaran, dan inovasi.
Melalui tahapan
refleksi, praktik baik, perancangan visi, implementasi, dan evaluasi, guru SMAN 1 Cigalontang berkomitmen untuk selalu menjadi pembelajar sepanjang hayat.
Program ini menghidupkan semangat “
Silih Asah, Silih Asih, Silih Asuh” — saling belajar, saling mendukung, dan tumbuh bersama demi pembelajaran yang berdampak bagi peserta didik.

“Guru bukan sekadar pengajar, tetapi pembelajar yang terus menyalakan cahaya,” ujar salah satu mentor program ini.

🌳 3. Raksa Bumi: Menjaga Alam, Mendidik dengan Hati

Sebagai wujud komitmen terhadap Pendidikan Ekologi, SMAN 1 Cigalontang meluncurkan program Raksa Bumi, yang berfokus pada pengelolaan sampah berbasis Zero Waste School.
Melalui biokonversi sampah organik, pembuatan kompos, dan pertanian organik, sekolah berhasil mengelola hingga 80% limbah yang dihasilkan dari kantin dan kegiatan siswa.
Selain menjaga lingkungan, kegiatan ini juga menumbuhkan karakter peduli, tanggung jawab sosial, dan semangat gotong royong di kalangan siswa.
Program ini bukan hanya praktik lingkungan, tapi juga laboratorium pembelajaran kontekstual yang mengajarkan sains, IPTEK, dan karakter berkelanjutan.

🎨 4. Jalur Imaji Waluya: Kreativitas Tanpa Batas

Melalui Jalur Imaji Waluya (JIW), siswa diajak berani berimajinasi dan mencipta. Mereka menghasilkan karya dari bahan daur ulang, seperti pot galon, mural edukatif, dan instalasi seni lingkungan.
Program ini menumbuhkan
nilai Singer — kreatif dan inovatif — serta mengasah rasa percaya diri siswa untuk tampil di depan publik.

🚶‍♀️ 5. Jalur Waluya: Commute Sehat dan Sat Set

Kampanye “Commute Sehat dan Sat Set” menumbuhkan budaya berjalan kaki dan naik angkutan umum di kalangan siswa.
Selain menyehatkan tubuh, program ini juga mengajarkan disiplin waktu, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap lingkungan. Kini, sekitar 30% siswa SMAN 1 Cigalontang memilih berjalan kaki setiap hari ke sekolah.

💪 6. Guriang Pangabisa: Menyalakan Bakat dan Potensi

Lewat Guriang Pangabisa, sekolah membuka ruang ekspresi luas bagi seluruh siswa. Ekstrakurikuler menjadi wadah tumbuhnya talenta seni, olahraga, dan literasi.
Pelatih seni,
Ledi Lestaluhu, yang menjadi mitra sekolah menyampaikan kesannya:

“Saya melihat perubahan besar. Siswa kini bukan hanya bisa berkarya, tapi juga lebih berani, sopan, dan berempati. SMAN 1 Cigalontang benar-benar menjadikan seni sebagai pembentuk karakter,” ujarnya.

🤝 7. Duta HADE: Beretika di Dunia Nyata dan Digital

Program Duta HADE (Humanis, Agamis, Dinamis, Elegan) mengajarkan siswa agar menjadi teladan baik di masyarakat dan di dunia digital.
Melalui pelatihan etika komunikasi, edukasi digital, dan aksi sosial, siswa tumbuh menjadi pribadi yang sopan, santun, dan peduli sesama.

🙏 8. SMANRICI Ngadeg: Ngaji – Doa – Gerak

Kegiatan keagamaan seperti Shalat Dhuha, Tadarus Pagi, dan Gerakan Jumat Berkah menjadi rutinitas yang memperkuat nilai spiritual siswa.
Sikap disiplin, santun, dan empati tumbuh seiring pembiasaan ibadah dan mentoring rohani di bawah bimbingan IRMA sekolah.

🌟 9. Hasil yang Terlihat Nyata

Hasil survei karakter siswa menunjukkan peningkatan rata-rata lebih dari 40% pada aspek disiplin, kepedulian sosial, dan kreativitas.
Siswa menjadi lebih sehat, religius, percaya diri, dan mandiri. Guru pun semakin reflektif dan kolaboratif berkat keberadaan
Kombel Pelita Guru.

Kepala SMAN 1 Cigalontang, Asep Saepudin, menyampaikan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil kolaborasi seluruh warga sekolah.

“Kami tidak hanya ingin menjadi sekolah berprestasi, tetapi sekolah yang menumbuhkan karakter dan kepedulian. Pendidikan sejati adalah perubahan perilaku,” ujarnya.

🌈 Menuju Sekolah Juara Lahir Batin

Melalui kombinasi program lingkungan, seni, kesehatan, dan spiritualitas, SMAN 1 Cigalontang telah menjadi contoh nyata implementasi Pendidikan Karakter Pancawaluya di Jawa Barat.
Sekolah ini membuktikan bahwa inovasi tidak harus besar, tetapi harus bermakna dan berkelanjutan — dimulai dari langkah kecil, namun berdampak besar.

🌿 “Sekolah Sehat, Religius, dan Peduli Lingkungan — Dari Cigalontang untuk Jawa Barat Juara Lahir Batin.”

Komentar